Hei, Nus!
Manusia satu itu muncul lagi..
Apa kabar dia?
Ku dengar dia sedang sakit,
Bagaimana keadaannya?
Aku merindukannya..
Aku rindu barisan kata-kata canda,
menenangkan, menghibur dilayar HPku darinya
Sampai sekarang… (bodohnya)
Aku masih berharap, jika suatu saat nanti
Aku bisa berbicara dengannya secara langsung,
Menatap matanya yang balik menatap mataku,
Berjalan disisi kirinya,
Bercanda, bercerita, tanpa ada halangan apapun
Aku masih tidak bisa melupakannya..
Kupikir aku sudah, tapi ternyata rasa itu belum pergi juga..
Sedihnya, aku tidak tahu apa dia merasakan yang sama
Tapi hanya dengan melihatnya masih bisa berdiri tegak,
Tersenyum, tertawa, walau bukan untukku..
Aku sudah senang.
Dan itu cukup.
Nus, aku masih peduli dengannya…
Manusia satu itu muncul lagi..
Apa kabar dia?
Ku dengar dia sedang sakit,
Bagaimana keadaannya?
Aku merindukannya..
Aku rindu barisan kata-kata canda,
menenangkan, menghibur dilayar HPku darinya
Sampai sekarang… (bodohnya)
Aku masih berharap, jika suatu saat nanti
Aku bisa berbicara dengannya secara langsung,
Menatap matanya yang balik menatap mataku,
Berjalan disisi kirinya,
Bercanda, bercerita, tanpa ada halangan apapun
Aku masih tidak bisa melupakannya..
Kupikir aku sudah, tapi ternyata rasa itu belum pergi juga..
Sedihnya, aku tidak tahu apa dia merasakan yang sama
Tapi hanya dengan melihatnya masih bisa berdiri tegak,
Tersenyum, tertawa, walau bukan untukku..
Aku sudah senang.
Dan itu cukup.
Nus, aku masih peduli dengannya…
-T-
sat. 15 sept 2012