*sebuah cerita, I think*
---------------------------------
--------
"EVERYONE LIKES ME!"
aku mengangkat sebelah alisku sambil meliriknya. karena dia tidak membalas tatapanku, aku memutar bola mata, kemudian tanpa sadar bersuara, "kenapa everyone likes you?"
"everyone like me, because I'm adorable!" dia mengangkat kedua tangannya dibawah dagu sambil melentingkan kaki kanannya.
"really? I can't see that," aku melanjutkan jalanku.
"heyyy!"
oke, dia emang sahabatku. tapi kadang dia.. hm.. agak.. narsis. tidak, dia sangat narsis! selalu memuji-muji dirinya kapan saja.
tapi, aku tidak menyangka akan mengatakan ini, dia sangat baik kepadaku. sekalipun banyak orang yang menjauhiku, dia tetap berjalan bersamaku. jadi intinya, dia adalah sahabat terbaik sekaligus terburukku.
suatu hari, ada sebuah audisi untuk masuk ke dalam klub drama. aku tidak minat. benar-benar tidak minat untuk mengatakan yang sebenarnya tidak akan terjadi di dunia nyata, apalagi pakai kostum dan alat-alat make up itu. ugh, no thanks.
aku tidak tapi dia iya.
"temenin aku audisi ya? yayayaya?" dia memohon dengan wajah sumringah.
"nonton aja dan ga ikut audisi. oke?" kataku menahan geli melihat wajah melasnya.
"oke! ayooo"
pada saat hari audisi, Lilly sangat bersemangat. aku menganggapnya dia sudah sangat siap untuk ikut audisi ini. sambil memegang skenarionya, dia berkomat-kamit dengan ekspresi wajah yang berubah-ubah. kadang aku menahan tawa ketika ekspresi wajahnya berubah aneh.
"apa? mau ketawa?" dia melirikku.
"hahahahaaha, dari tadiii, ahahaha" aku tertawa lepas. Lilly memutar bola mata kemudian menjadi normal lagi.
"eh, eh, ayo coba, ceritanya kamu pangeran Edwardnya yang lagi ngomong jujur sama aku, oke? coba baca," dia menepuk-nepuk bahuku kemudian menyerahkan skenarionya padaku. skenario itu berbahasa inggris, aku baru sadar, ini adalah drama berbahasa inggris.
"ngomong kalo dia jatuh cinta kepada putri yaitu kamu?"
Lilly tampak berpikir sebentar, "ya.. aku harap begitu tapi sayangnya... nggak," wajahnya merengut. aku tertawa kemudian mulai membaca teksnya.
"princess oh princess please don't leave me, but I won't see you hurt.." Aku mengangkat sebelah alis kemudian berkata, "yaudah, gausah liat.. aneh"
"why prince?" nada dan ekspresi wajah Lilly sangat lucu hingga aku tertawa terbahak. "why? tell me the truth.."
"because I'm too old for you.." aku membacanya sambil tertawa mengingat wajah Lilly tadi.
"I don't care... how old are you?"
"I am 40.. and you 24. we can't be.." aku tertawa terbahak-bahak. "ahahahahah nih pangeran ketuaan tau ga! ahahah"
ekspresi Lilly diam. tapi aku menganggap itu masih bagian dari aktingnya. "wait a second please.." entah dari mana, tapi sekarang ia memegang sekaleng soda ditangannya. kemudian ia minum beberapa teguk, dan menyemburkannya kewajahku. "40??!!!!!!!!!!!!!!!!" ia berteriak.
aku kaget. dia menyemburku. wajahku lembab dan lengket. aku memundurkan kepala tapi posisi tubuhku tetap tidak bergerak. dia mengucapkan beberapa kalimat lagi tapi aku tidak mendengar. oke. aku akui, aktingnya bagus. SANGAT BAGUS!
"jadi.. gimana? keren kan?" tanyanya dengan wajah sumringah itu lagi. aku mengusap air yang berada di sekitar mataku dengan satu jari.
"keren. KEREN BANGET!" aku menyemburnya juga dengan air alami, bukan air soda.
"yaa... sori.. kan cuma akting..." dia memelas.
"akting sih akting. tapi efeknya tetep aja bukan akting!" aku menggerutu masih sambil mengelap wajahku.
"ya sori... aku kan juga sekalian ngelatih nyemburku. lagian, sebelum ini tuh aku ga bisa nyembur gitu, tapi..--"
"oke oke, kamu pasti lolos audisi. tapi sekarang, tanggung jawab dengan apa yang sudah kau lakukan dengan wajahku!"
"hahaha, oke!" Lilly mengambil sapu tangan dari tasnya, kemudian mengusapnya ke wajahku.
aku merasa ada yang mengganjal dipikiranku, aku memutar otak. ga ketemu. aku berusaha melupakannya. paling hal yang tidak penting.
sekarang, aku dan Lilly menunggu untuk giliran Lilly. dia terlihat sangat santai, yaa tentu saja, Lilly itu selalu percaya diri. ditambah aktingnya yang KEREN BANGET,
akhirnya, nama Lilly dipanggil. dengan percaya diri dia melangkah ke atas panggung. menunjukkan keahlian aktingnya. aku menunggu-nunggu bagian dia akan menyembur laki-laki pengujinya. apakah dia berani menyembur seseorang yang lebih tua darinya, bahkan seorang... ya ampun. dia menyemburnya. dia melakukannya! asiiik, Lilly pasti lolos! menurutku.
aku tertawa terbahak. memerhatikan laki-laki penguji Lilly yang berwajah masam tapi tetap menguji Lilly dengan sabar. hahaha..
Lilly turun dari atas panggung dengan senyum puas yang diikuti senyum bersalah. aku menepuk pundaknya saat dia sudah disampingku, "hahaha, great job!"
"hahaha, aku ga percaya aku bener-bener ngelakuin itu" dia tertawa juga.
"oh harus itu. kalo ngga, itu tidak adil! masa hanya aku yang disembur soda olehmu, pengujimu pantas juga mendapatkannya. hehe" kataku.
"hei, Krissy, bukannya kamu bilang audisi musikmu hari ini juga? kamu bilang audisinya memiliki jam yang sama dengan audisi drama ini. tapi kamu tetap disini untuk mendukungku dulu" kata Lilly tiba-tiba.
Aku melotot. itulah yang tadi aku lupakan! ya ampun! aku matiiii! "kenapa ga bilang dari tadi?!!"
"aku juga baru ingat. lebih baik skrg kamu lari ke ruangan musik, sebelum telat!" Lilly jadi panik sepertiku.
aku mengikutinya. aku berlari-lari seperti orang kesetanan. tubuhku kaku mendapati ruang musik dipenuhi banyak orang yang keluar dari sana. audisinya sudah selesai..
Lilly berdiri di belakangku.
"kita bicara dulu sama pengujinya," kata Lilly menenangkan.
Aku dan Lilly masuk ke ruangan dan mencari Kak Hendry selaku penguji audisi musik.
"kak, maaf saya telat, saya masih bisa ikut audisi kan?" aku bicara takut-takut.
Kak hendry mendongak. "telat? audisinya selesai. kamu bukan telat, tapi melewatan audisinya" dia berkata dingin.
"ayolah kak.. dengerin dia main musiknya dulu, dia berbakat lho kak.." Lilly ikut berkata.
Lilly dan Kak hendry terus bernegoisasi. aku tidak mendengarkan percakapan mereka. kakiku lemas. aku emmang bodoh. bagaimana bisa aku lupa?! aku terus menyalahkan diriku sendiri. aku menggelengkan kepala kemudian berlari darisana. harapanku sejak lama sirna semua.
sekarang aku sedang duduk di kursi kayu di taman sekolah. menutup wajahku menggunakan kedua tangan. aku terus bergumam dan sesekali mengumpat. aku ini benar-benar... bodoh. ceroboh. apalagi yang belakangnya "boh"? ah....
"hei Krissy.." Lilly berjalan menghampiriku. ia duduk disampingku sambil mengusap-usap pundakku. "udahlah.. ga usah nangis lagi.. ---"
"aku ga nangis" aku langsung menatapnya. "aku hanya... merasa bodoh"
"kamu ga bodoh, kamu hanya ceroboh" katanya, membuatku meliriknya tajam, "maksudku sedikit ceroboh. dan itu karena kamu mendukungku untuk audisi dramaku. maaf ya.."
aku kembali menghadap ke depan. "kenapa maaf? jelas-jelas aku sendiri yang nggak inget waktu.. niatku kan mau ngedukung kamu, giliran kamu selesai aku langsung ikut audisiku.. tapi ternyata.. terlambat"
"udah.. semuanya bakal baik-baik aja. malah.. klub mereka yang rugi. mereka ga masukkin orang seberbakat kamu" kata Lilly, aku menengok ke arahnya. senyumnya berubah lembut.
"kamu ngomong kayak gitu karena buat nyenengin aku doang kan? hu..." aku bersandar pada kursi dan merosot. "aku itu.. Louser!" aku membentuk jari seperti huruf "L"
"nggak, kamu itu bukan Louser!" Lilly melintir telunjukku ke belakang, aku meringis.
"aw aw that-that hurt!" aku gelagapan sambil menunjuk telunjukku yang dia pelintir. kadang.. Lilly selalu memberikan nasihat baik. yaa walaupun kadang ada.. penyiksaan__-
"makanya, masa kamu ga percaya sama diri kamu sendiri?" Lilly melepaskan genggaman tangannya pada telunjukku. "Krissy Star adalah orang hebat dna berbakat"
Aku berusaha mencerna semua kata-katanya. ya, aku percaya aku hebat. aku percaya aku berbakat. asik, aku bersemangat lagi. bodo amat, sepertinya memang klub itu yang rugi karna tidak memberiku kesempatan menunjukkan aksiku. bukan sombong...
"ya.. kamu bener. I' awesome!" kataku tersenyum lebar sambil menegakkan tubuh dan merentangkan tangan di kursi. punggungku bersandar.
Lilly tersenyum seraya ikut bersandar sepertiku, "you know, I'm kinda awesome too.." katanya. aku tersenyum.
"you awesomer.."
yaa... kadang aku suka heran karena aku bisa mengatakan hal ini. sahabat selalu ada untukku, karena aku selalu ada untuknya. aku dan Lilly berpelukan.. hmm so sweet, ahaha..
bye!