Pages

Saturday, February 25, 2012

Turut Berduka :"(

Innalillahi wa inna ilahi roji'un.
telah pulang ke rahmatullah
ibunda Ibu Uswah (Ibu Umi Kulsum),
semoga ibunda diampuni semua dosa 
dan diterima semua amal ibadahnya
amin..

baru aja dapet SMS itu, tanganku langsung lemes.

dan waktu itu aku baru aja nyampe rumah, baru duduk dikursi depan komputer, dan.. yak.

aku baca mention dari Alifa, dia ngajakkin ke rumah bu Uswah. aku ceming bentar.

terus, dengan rada gemeter (mendadak mau ngelayat gimana kaga deg-degan saya._.), aku ngasih tau mamaku dan minta izin.

awalnya, gadibolehin, ntar aja hari senin ketemu bu Uswah. tapi, aku jelasin juga (ada bumbu rayu-rayu juga:p), dan akhirnya dibolehiinnn ':)

setelah, makan, mandi, sholat maghrib, aku tidur-tiduran dan leyeh-leyeh dikamar. kepikiran terus. rada lemes gitu kakiku.

tau-tau, denger suara klakson motor diluar. otomatis aku langsung lompat dari kasur dan ngambil baju seadanya (celana jeans, kaos, jaket, jilbab)


ada bannan sama alifa. dannn, kita langsung capcuuusss.

hm, dijalan, not so well. ahaha #loh

kita nyasaaaar bro. entah berapa orang yang udah kita tanyain. dan, jawaban mereka pada beda-beda semuaah.

dan, ternyata kita muter-muter.-_-.

well, kita ketemu sama guru-guru dan bersama-sama sampe dirumah bu Uswah.

kita langsung salim sama bu Uswah dan blablabla pokonya gitu deh.

(hehe maap, susah nyeritain semuanya secara detail)

pokonya, pas kita sampe, almarhumah ibunya bu Uswah lagi dimandiin.

kakiku langsung lemes.

sebenernya udah daritadi sih lemesnya. sejak dari ngeliat mobil jenazah didepan rumah bu Uswah.

aku, alifa, dan bannan duduk dikursi didepan pintu rumah bu Uswah. kita cerita-cerita tentang pengalaman kita melewati hal-hal seperti ini.

alifa sama bannan udah pada berkaca-kaca gitu. udah nangis. tapi.. aku?

entah. aku gamau bikin keluarga bu Uswah makin down #cailah

terus, kita sempet ketemu ZahraJK ya biasalah, cerita-cerita disaat yang ga tepat-_- #upsaja

dan pada akhirnya, kita pun pulang.

aku sedih ngeliat bu Uswah yang keliatan kaya abis nangis gitu..
tapi keliatan juga bu uswah lagi nahan tangisnya didepan kita :/
hm, ibu yang sabar ya.. tetep semangat ibuuuu~! :'D

Friday, February 24, 2012

Sunday, February 12, 2012

Thursday, February 9, 2012

SEMUAAA PENGUMUMAAANNN!!

SEMUAAAAAA!!! PENGUMUMAAANNNN!!! *krik*

okeh!

begini!

*khem khem* *check sound*

http://newmusketeersgirl.blogspot.com/2012/02/kehadiran-bintang.html

gausah banyak basa-basiii, pokonyaahhh, haruuus baca! (kalo gamau juga gapapa sih, tapi kalo mau.. THANKYOU BANGET)

jadi, itu tuh, sebuah kisah. #halah #bahasanya bukan kisah sih, semacam CERBUNG atau cerita bersambung, yang aku bikin pas aku masih labil(?) dikira sekarang ga labil dan kapankah ketika aku labil itu? sekali lagi, emang sekarang ga labil? udah deh

KELAS 7! yeyyy *wusss*

jadi, bahasanya, alur ceritanya beserta kawan-kawannya, rada ngawur tapi menghibur wakaka :P (a?min)

dan awalnya, aku mau post disini. tapi karena kebanyakan, aku tunda-tunda mulu bilang aja males dan akhirnya aku baru menyadari, kalo udah ada yang ngepost ceritaku ke blognyaa :D *blushing*

THANKYOU VERY MUCH YAAA :D

maap juga nyadarnya baru sekaraang, eheheh *melas*


Sekian! *bubar*

*badai*

Sunday, February 5, 2012

Homestay - FotoFoto











HOMESTAY!


P
agi itu, sekitar pukul setengah enam lebih, aku berangkat ke Alfa Midi disamping STAN ceger diantar ayah. Dan sampai ditujuan tepat pukul enam, meskipun sempat ada suatu kendala di perjalanan. Ketika turun dari mobil, teman-teman kelompokku, Suku Tambi, menyambut dengan sorakkan yang terdengar begitu bahagia. Ternyata, akulah yang dating terakhir dikelompokku. Sedangkan para peserta lain masih menunggu teman-teman kelompok disamping barang-barang mereka.
Bus yang kukira sudah menunggu, ternyata belum datang. Bahkan sudah lewat dari jam enam. Kami tetap menunggu hingga kelompok akhwat lengkap, tetapi bus belum juga datang. Dan, sempat mampir ke Alfa Midi untuk membeli sesuatu.




Hingga jam menunjukkan pukul tujuh lebih, bus akhirnya datang. Guru-guru dan para peserta langsung bergegas memasukkan barang ke bagasi. Setelah itu, beberapa dari kami, dipimpin bu Endang mencari masjid untuk shalat Dhuha sekalian ke kamar mandi. Dan berhenti di Masjid Baitul Maal. Selesainya, karena mengejar waktu, kami berlari-lari dari Masjid Baitul Maal ke bus.
Kemudian, setelah semuanya siap ditempat dan yakin sudah tidak ada yang tertinggal, bus pun berangkat ketika jam menunjukkan pukul delapan. Terlambat 2 jam dari waktu yang ditentukan di jadwal. Meskipun begitu, Senin, 19 Desember itu dimulai dengan pagi yang cerah.
Rombongan Homestay hanya menggunakan 1 bus, jadi, kami semua ikhwan dan akhwat dicampur. Dan bus yang kami tumpangi cukup menyisakan banyak kursi, jadi terlihat lengang. Di bus, seperti biasa kami membaca Al-Ma’tsurat, Asmaul husna, dan muroja’ah dipimpin oleh tim Takhasus. Setelah itu, acara bebas didalam bus.
Kami pun tiba ditujuan setelah 3 jam perjalanan. Turun dari bus, kami langsung mengatur barang-barang yang dikeluarkan dari dalam bagasi secara estafet. Jika sudah siap, barang-barang langsung dibawa ke villa yang sudah disiapkan. Tidak perlu berjalan jauh, villa yang dimaksudpun sudah terlihat.
Ketika memasuki pekarangan Villa, aku sudah menyukai villa ini, ini pasti villa yang nyaman untuk dua hari kedepan. Disana tiga villa berdampingan. didepan villa yang paling pojok kanan dan paling pojok kiri terdapat taman yang ada ayunan untuk satu orang dan sebuah meja bulat beserta kursi berwarna jingga. Villa-villa ini rapi sekali, benar-benar tempat yang asri.
Selesai menaruh barang-barang di Villa tengah, guru menetapkan Villa untuk akhwat dan villa untuk ikhwan. Akhwat di villa paling pojok kanan, dan Ikhwan di villa paling pojok kiri, dan villa guru di tengah. Kami langsung bergerak ketika dipersilahkan melihat villa yang akan ditempati.
Ketika akhwat sudah memasuki villa, bu Erma memberikan kami beberapa arahan sebelum membiarkan kami membersihkan villa ini. Terdiri dari ruang tamu beserta meja kursinya, dua kamar, satu kamar mandi, dapur, dan meja makan. Salah satu kamar termasuk kamar yang kecil, jadi kami jadikan kamar itu untuk meletakkan barang-barang kami.
Kamar satu lagi yang lebih besar, sudah terdapat kasur dan alas tidur siap pakai. Setelah menyapu lantai, kami menggelar alas tidur dan merapikan agar nyaman ditiduri. Ketika semuanya sudah beres, kami membaca Al-Qur’an sampai waktu ISHOMA.
Pada waktu makan siang, masing-masing peserta membawa alat makan untuk mengambil makan di villa guru. Baru kemudian makan bersama di villa masing-masing. Setelah makan, kami mencuci piring sendiri dan bersiap untuk sholat Zhuhur.
Habis sholat, acara selanjutnya adalah pembukaan dan briefing yang dibawakan oleh bu Ridha dan pak Halym. Kami para peserta duduk ditempat kami sholat di villa guru. Ketika pembukaan Homestay tahun ini, bu Erma menyalakan sirene dari sebuah toa merah dengan nyaring.
Dan tiba-tiba hujan deras pun turun membasahi villa kami. Padahal acara selanjutnya adalah pengenalan lokasi untuk observasi, yang berarti kami akan berkeliling sekitar desa ini. Dengan menggunakan payung dan aku yang menggunakan jas hujan biru, kami tetap berjalan menyusuri jalan.
Jalanan yang agak becek, dan bergenang air, membuat harus berhati-hati kalau tidak ingin terpeleset atau hal semacamnya. Hingga kami sampai disebuah perkebunan sawi yang cukup luas. Kanan-kiri terdapat tumbuhan sayur-mayur yang ditanam.
Tidak hanya melihat-lihat kebun sawi ini, kami juga mengobrol dan bertanya kepada salah satu petani yang ada disana kala itu, bernama pak Ade. Tidak hanya sawi disekitar kami, pak Ade juga menjelaskan tentang wortel yang kebunnya berada disamping kebun sawi ini.
Setelah puas bertanya dan melihat-lihat, kami melanjutkan perjalanan kami ke sebuah tempat budidaya jamur. Tapi karena suatu kendala, kami tidak lama-lama disana dan kembali berjalan.
Pemberhentian berikutnya adalah perkebunan labu. Kami berbincang-bincang dengan pemilik perkebunan labu itu dalam keadaan gerimis. Karena sudah semakin sore dan kami para peserta akan mengajar di sebuah pesantren, kami pun kembali ke villa.
Kami diberi waktu 15 menit untuk mempersiapkan bahan ajaran di villa. Dengan keadaan cuaca yang mendung dan hujan masih membasahi, kami berangkat ke pesantren dengan berjalan. Aku kembali memakai jas hujan warna biru yang mencolok. Sempat beberapa kali hampir terpeleset karena jalanan licin sekali.
Dan sampailah kami disebuah Majelis Ta’lim Darul Falah. Kami yang berjalan kesini sambil menembus hujan, dan melewati jalanan yang cukup tergenang air, merasa kotor karena santri-santri yang terlihat dari dalam masjid, sangat rapi dengan baju-baju mereka yang berseragam.
Kami menunggu diluar, dan tampaknya mengundang rasa penasaran dari para santri. Begitu kami masuk, kami semua bersikap ramah dan disambut dengan hangat oleh para anak-anak santri. Anak-anak santri ini dilihat dari fisik, ada yang belum sekolah hingga kelas 3 SMP. aku sempat khawatir jika harus mengajar sesama anak kelas 3 SMP, tetapi kami tetap mengajar apa yang sudah kami siapkan.
Anak-anak santri dibagi menjadi dua kelompok. Anak ikhwan menangani anak-anak santri yang kira-kira berumur 3-5 tahun. Dan akhwat menangani anak-anak santri yang berumur 6-15 tahun. Ketika sudah dibagi dua kelompok, kami membagi lagi jadi empat kelompok. Masing-masing kelompok kami, mengajar 13 santri. Kelompokku, Suku Tambi, mengambil posisi dan kami mulai membuka “kelas” kami.
Aku duduk diantara anak-anak santri agar suasana lebih akrab. Dibuka dengan Salsa, kami pun mengenalkan diri masing-masing. Kami mengajarkan anak-anak bernyanyi Twinkle Twinkle Little Star dengan gerakan tangan. Awalnya, mereka malu-malu untuk bernyanyi dan menggerakkan tangan mereka. tapi akhirnya mereka tidak malu lagi dan mulai menunjukkan kemampuan mereka.
Melihat antusias dari anak-anak ini, kami, kelompok Tambi, jadi bersemangat dan menikmati tiap menit mengajar. Pelajaran kedua, kami membagikan kertas dan spidol untuk membuat “surat kasih sayang” kepada orang yang berjasa buat mereka. karena sebentar lagi adalah hari ibu.
Sekali lagi, anak-anak santri sangat antusias untuk menulis surat. Meskipun awalnya mereka bingung, tapi pada akhirnya mereka menulis dengan sepenuh hati dan seserius mungkin.
Waktu mengajar bagi kami pun habis, setelah membagikan amplop untuk membungkus surat yang akan diberikan, anak-anak santri dan kami kelompok Tambi menyanyikan lagu Twinkle Twinkle Little Star sebagai penutup.
“Kalian semua artiisss!” kami membagikan hadiah yang sudah kami bawa untuk anak-anak santri. Dan, kami berfoto dengan para ‘artis-artis’ kami :D
Ibu Ridha kembali menutup acara di Majlis Ta’lim Darul Falah itu dan kami rombongan Homestay kembali ke Villa untuk mandi dan acara selanjutnya.
Setelah mandi dan sholat, kami diperkenankan untuk mengambil alat makan kami dan mengambil makan malam di villa guru. Akhwat makan bersama di villa, dan mencuci piring masing-masing.
Selesainya, kami masing-masing kelompok membuat laporan mengenani kegiatan hari ini hingga waktu tidur.
Terdengar suara sirene dan ketukan pintu tanda waktu tidur sudah habis dan kami dibangunkan. Ketua kelompok membangunkan anggota-anggotanya. Aku langsung menuju kamar mandi untuk berwudhu dan sikat gigi. Kemudian mengambil al-Qur’an dan segera menuju villa guru bersama yang lain.
Jam 3 dini hari itu memberikan suasana dingin yang membuat kami menggigil. Sebelum sholat tahajud, kami membaca al-Qur’an. Kemudian kami sholat sekalian menunggu waktu shubuh.
Selesai sholat, kami kembali ke villa untuk membaca al-Qur’an dan acara bebas sebelum senam nanti. Kebanyakan akhwat sudah memakai baju olahraga sejak semalam, jadi tidak perlu mengganti baju lagi.
Ketika pagi mulai terang, kami melakukan senam PKS Nusantara bersama-sama. Kemudian kami sarapan sebelum melakukan observasi. Kami sempat bermain disekitar taman villa kami, menikmati pagi yang sejuk.
Selanjutnya kami melakukan observasi sesuai tempat yang sudah kami kunjungi kemarin. Suku Tambi, kelompokku, kami akan mengobservasi tentang tomat. Dan berangkatlah kami ke perkebunan tomat.
Ketika diperjalanan, kami melewati sebuah Sekolah Dasar, dan beberapa anak melihat ke rah kami dan melambaikan tangannya dengan ramah. Mereka adalah anak-anak yang kemarin kami ajar dipesantren. Karna tidak bisa berhenti untuk mengobrol, kami hanya membalas senyuman dan lambaian tangan mereka.
Kami megobservasi perkebunan tomat didepan kami sambil terkagum-kagum akan keindahan alam sekitar yang juga begitu sejuk. Setelah puas bertanya-tanya pada pemilik kebun, kami pun kembali ke villa.
Dan ternyata, anak-anak tadi masih disana dan mereka menunggu kami. Dengan semangat mereka menghampiri kami, memeluk kami dan bertegur sapa dengan kami. Kami, Suku Tambi juga dengan senang hati bertemu mereka. Kami berfoto dan sempat bernyanyi bersama sebelum kembali ke villa.
Sesampainya di villa, kami mempersiapkan bahan-bahan untuk acara di pesantren lagi. Kami akan mengadakan lomba-lomba sejenis lomba tujuhbelasan disana. Setelah makan siang dan sholat, kami berangkat ke pesantren.
Anak-anak santri kembali menyambut kami dengan semangat, suasana gerimis pun tidak melunturkan semangat mereka. Kami pun memulai lomba kami dengan ceria. Selesai lomba dan acara bagi-bagi hadia, peserta homestay masih memiliki satu acara lagi dipesantren Darul Falah ini. Yaitu wawancara dengan pemilik pesantren.
Setelah bincang-bincang yang memakan waktu hingga sore hari, kami kembali ke villa untuk istirahat, mandi, dan makan malam. Masing-masing kelompok juga menyiapkan bahan untuk presentasi nanti malam.
Selesai sholat Maghrib-Isya, kelompok ikhwan-akhwat mempresentasikan hasil observasi divilla guru. Berakhir hingga pukul 10 malam. Kami sempat memakan jagung bakar sebelum tidur. Dan akhirnya, kami pun tertidur setelah melewati hari yang panjang.
Keesokan harinya, kami pergi ke Taman Bunga. Sekedar jalan santai dan berfoto-foto, setelah itu kami kembali ke villa untuk mandi dan sarapan.
Kami telah berganti baju menjadi seragam hari jum’at. Yaitu batik bebas dan jilbab-rok putih. Kami semua siap untuk acara penutupan Homestay 2011-2012 ini.
Oleh bapak Mansyur, acara kali ini ditutup dengan penanaman buah sawo dan jeruk dipekarangan villa. Dan akan mengundang kami semua 15 tahun lagi untuk berkumpul dan menikmati pohon yang sudah ditanam. 
Setelah beres-beres dan memindahkan barang-barang dari villa ke bagasi bus, kami pun meninggalkan villa, dan menuju Istana Cipanas.
Kami berkeliling Istana Cipanas dipimpin oleh guard dari istana itu sendiri. Setelah sholat, kami makan siang di bus. Agar kami tidak kesorean untuk kembali pulang ke Jakarta.
Homestay kali ini adalah homestay yang unforgettable, khususnya aku, karena kami melewati semuanya sama-sama. Suka duka kami tetap bersabar dan semangat. Pokoknya, It’s The Best Homestay Ever~! :D

22 YEARS OF EXISTENCE + a throwback

I always thought the age 22 is very mature, like you've experienced so much in life, you'll be wiser with your adulting stuff, but...