P
|
agi itu, sekitar pukul
setengah enam lebih, aku berangkat ke Alfa Midi disamping STAN ceger diantar
ayah. Dan sampai ditujuan tepat pukul enam, meskipun sempat ada suatu kendala
di perjalanan. Ketika turun dari mobil, teman-teman kelompokku, Suku Tambi, menyambut
dengan sorakkan yang terdengar begitu bahagia. Ternyata, akulah yang dating
terakhir dikelompokku. Sedangkan para peserta lain masih menunggu teman-teman
kelompok disamping barang-barang mereka.
Bus
yang kukira sudah menunggu, ternyata belum datang. Bahkan sudah lewat dari jam
enam. Kami tetap menunggu hingga kelompok akhwat lengkap, tetapi bus belum juga
datang. Dan, sempat mampir ke Alfa Midi untuk membeli sesuatu.
Hingga
jam menunjukkan pukul tujuh lebih, bus akhirnya datang. Guru-guru dan para
peserta langsung bergegas memasukkan barang ke bagasi. Setelah itu, beberapa
dari kami, dipimpin bu Endang mencari masjid untuk shalat Dhuha sekalian ke
kamar mandi. Dan berhenti di Masjid Baitul Maal. Selesainya, karena mengejar
waktu, kami berlari-lari dari Masjid Baitul Maal ke bus.
Kemudian,
setelah semuanya siap ditempat dan yakin sudah tidak ada yang tertinggal, bus
pun berangkat ketika jam menunjukkan pukul delapan. Terlambat 2 jam dari waktu
yang ditentukan di jadwal. Meskipun begitu, Senin, 19 Desember itu dimulai
dengan pagi yang cerah.
Rombongan
Homestay hanya menggunakan 1 bus, jadi, kami semua ikhwan dan akhwat dicampur.
Dan bus yang kami tumpangi cukup menyisakan banyak kursi, jadi terlihat
lengang. Di bus, seperti biasa kami membaca Al-Ma’tsurat, Asmaul husna, dan
muroja’ah dipimpin oleh tim Takhasus. Setelah itu, acara bebas didalam bus.
Kami
pun tiba ditujuan setelah 3 jam perjalanan. Turun dari bus, kami langsung
mengatur barang-barang yang dikeluarkan dari dalam bagasi secara estafet. Jika
sudah siap, barang-barang langsung dibawa ke villa yang sudah disiapkan. Tidak
perlu berjalan jauh, villa yang dimaksudpun sudah terlihat.
Ketika
memasuki pekarangan Villa, aku sudah menyukai villa ini, ini pasti villa yang
nyaman untuk dua hari kedepan. Disana tiga villa berdampingan. didepan villa
yang paling pojok kanan dan paling pojok kiri terdapat taman yang ada ayunan
untuk satu orang dan sebuah meja bulat beserta kursi berwarna jingga.
Villa-villa ini rapi sekali, benar-benar tempat yang asri.
Selesai
menaruh barang-barang di Villa tengah, guru menetapkan Villa untuk akhwat dan
villa untuk ikhwan. Akhwat di villa paling pojok kanan, dan Ikhwan di villa
paling pojok kiri, dan villa guru di tengah. Kami langsung bergerak ketika
dipersilahkan melihat villa yang akan ditempati.
Ketika
akhwat sudah memasuki villa, bu Erma memberikan kami beberapa arahan sebelum
membiarkan kami membersihkan villa ini. Terdiri dari ruang tamu beserta meja
kursinya, dua kamar, satu kamar mandi, dapur, dan meja makan. Salah satu kamar
termasuk kamar yang kecil, jadi kami jadikan kamar itu untuk meletakkan
barang-barang kami.
Kamar
satu lagi yang lebih besar, sudah terdapat kasur dan alas tidur siap pakai.
Setelah menyapu lantai, kami menggelar alas tidur dan merapikan agar nyaman
ditiduri. Ketika semuanya sudah beres, kami membaca Al-Qur’an sampai waktu
ISHOMA.
Pada
waktu makan siang, masing-masing peserta membawa alat makan untuk mengambil
makan di villa guru. Baru kemudian makan bersama di villa masing-masing.
Setelah makan, kami mencuci piring sendiri dan bersiap untuk sholat Zhuhur.
Habis
sholat, acara selanjutnya adalah pembukaan dan briefing yang dibawakan oleh bu
Ridha dan pak Halym. Kami para peserta duduk ditempat kami sholat di villa
guru. Ketika pembukaan Homestay tahun ini, bu Erma menyalakan sirene dari
sebuah toa merah dengan nyaring.
Dan
tiba-tiba hujan deras pun turun membasahi villa kami. Padahal acara selanjutnya
adalah pengenalan lokasi untuk observasi, yang berarti kami akan berkeliling
sekitar desa ini. Dengan menggunakan payung dan aku yang menggunakan jas hujan
biru, kami tetap berjalan menyusuri jalan.
Jalanan
yang agak becek, dan bergenang air, membuat harus berhati-hati kalau tidak
ingin terpeleset atau hal semacamnya. Hingga kami sampai disebuah perkebunan
sawi yang cukup luas. Kanan-kiri terdapat tumbuhan sayur-mayur yang ditanam.
Tidak
hanya melihat-lihat kebun sawi ini, kami juga mengobrol dan bertanya kepada
salah satu petani yang ada disana kala itu, bernama pak Ade. Tidak hanya sawi
disekitar kami, pak Ade juga menjelaskan tentang wortel yang kebunnya berada
disamping kebun sawi ini.
Setelah
puas bertanya dan melihat-lihat, kami melanjutkan perjalanan kami ke sebuah
tempat budidaya jamur. Tapi karena suatu kendala, kami tidak lama-lama disana
dan kembali berjalan.
Pemberhentian
berikutnya adalah perkebunan labu. Kami berbincang-bincang dengan pemilik
perkebunan labu itu dalam keadaan gerimis. Karena sudah semakin sore dan kami
para peserta akan mengajar di sebuah pesantren, kami pun kembali ke villa.
Kami
diberi waktu 15 menit untuk mempersiapkan bahan ajaran di villa. Dengan keadaan
cuaca yang mendung dan hujan masih membasahi, kami berangkat ke pesantren
dengan berjalan. Aku kembali memakai jas hujan warna biru yang mencolok. Sempat
beberapa kali hampir terpeleset karena jalanan licin sekali.
Dan
sampailah kami disebuah Majelis Ta’lim Darul Falah. Kami yang berjalan kesini
sambil menembus hujan, dan melewati jalanan yang cukup tergenang air, merasa
kotor karena santri-santri yang terlihat dari dalam masjid, sangat rapi dengan
baju-baju mereka yang berseragam.
Kami
menunggu diluar, dan tampaknya mengundang rasa penasaran dari para santri.
Begitu kami masuk, kami semua bersikap ramah dan disambut dengan hangat oleh
para anak-anak santri. Anak-anak santri ini dilihat dari fisik, ada yang belum
sekolah hingga kelas 3 SMP. aku sempat khawatir jika harus mengajar sesama anak
kelas 3 SMP, tetapi kami tetap mengajar apa yang sudah kami siapkan.
Anak-anak
santri dibagi menjadi dua kelompok. Anak ikhwan menangani anak-anak santri yang
kira-kira berumur 3-5 tahun. Dan akhwat menangani anak-anak santri yang berumur
6-15 tahun. Ketika sudah dibagi dua kelompok, kami membagi lagi jadi empat
kelompok. Masing-masing kelompok kami, mengajar 13 santri. Kelompokku, Suku
Tambi, mengambil posisi dan kami mulai membuka “kelas” kami.
Aku
duduk diantara anak-anak santri agar suasana lebih akrab. Dibuka dengan Salsa,
kami pun mengenalkan diri masing-masing. Kami mengajarkan anak-anak bernyanyi
Twinkle Twinkle Little Star dengan gerakan tangan. Awalnya, mereka malu-malu
untuk bernyanyi dan menggerakkan tangan mereka. tapi akhirnya mereka tidak malu
lagi dan mulai menunjukkan kemampuan mereka.
Melihat
antusias dari anak-anak ini, kami, kelompok Tambi, jadi bersemangat dan
menikmati tiap menit mengajar. Pelajaran kedua, kami membagikan kertas dan
spidol untuk membuat “surat kasih sayang” kepada orang yang berjasa buat
mereka. karena sebentar lagi adalah hari ibu.
Sekali
lagi, anak-anak santri sangat antusias untuk menulis surat. Meskipun awalnya
mereka bingung, tapi pada akhirnya mereka menulis dengan sepenuh hati dan
seserius mungkin.
Waktu
mengajar bagi kami pun habis, setelah membagikan amplop untuk membungkus surat
yang akan diberikan, anak-anak santri dan kami kelompok Tambi menyanyikan lagu Twinkle Twinkle Little Star sebagai
penutup.
“Kalian
semua artiisss!” kami membagikan hadiah yang sudah kami bawa untuk anak-anak
santri. Dan, kami berfoto dengan para ‘artis-artis’ kami :D
Ibu
Ridha kembali menutup acara di Majlis Ta’lim Darul Falah itu dan kami rombongan
Homestay kembali ke Villa untuk mandi dan acara selanjutnya.
Setelah
mandi dan sholat, kami diperkenankan untuk mengambil alat makan kami dan
mengambil makan malam di villa guru. Akhwat makan bersama di villa, dan mencuci
piring masing-masing.
Selesainya,
kami masing-masing kelompok membuat laporan mengenani kegiatan hari ini hingga
waktu tidur.
Terdengar
suara sirene dan ketukan pintu tanda waktu tidur sudah habis dan kami
dibangunkan. Ketua kelompok membangunkan anggota-anggotanya. Aku langsung
menuju kamar mandi untuk berwudhu dan sikat gigi. Kemudian mengambil al-Qur’an
dan segera menuju villa guru bersama yang lain.
Jam
3 dini hari itu memberikan suasana dingin yang membuat kami menggigil. Sebelum
sholat tahajud, kami membaca al-Qur’an. Kemudian kami sholat sekalian menunggu
waktu shubuh.
Selesai
sholat, kami kembali ke villa untuk membaca al-Qur’an dan acara bebas sebelum
senam nanti. Kebanyakan akhwat sudah memakai baju olahraga sejak semalam, jadi
tidak perlu mengganti baju lagi.
Ketika
pagi mulai terang, kami melakukan senam PKS Nusantara bersama-sama. Kemudian
kami sarapan sebelum melakukan observasi. Kami sempat bermain disekitar taman
villa kami, menikmati pagi yang sejuk.
Selanjutnya
kami melakukan observasi sesuai tempat yang sudah kami kunjungi kemarin. Suku
Tambi, kelompokku, kami akan mengobservasi tentang tomat. Dan berangkatlah kami
ke perkebunan tomat.
Ketika
diperjalanan, kami melewati sebuah Sekolah Dasar, dan beberapa anak melihat ke
rah kami dan melambaikan tangannya dengan ramah. Mereka adalah anak-anak yang
kemarin kami ajar dipesantren. Karna tidak bisa berhenti untuk mengobrol, kami
hanya membalas senyuman dan lambaian tangan mereka.
Kami
megobservasi perkebunan tomat didepan kami sambil terkagum-kagum akan keindahan
alam sekitar yang juga begitu sejuk. Setelah puas bertanya-tanya pada pemilik
kebun, kami pun kembali ke villa.
Dan
ternyata, anak-anak tadi masih disana dan mereka menunggu kami. Dengan semangat
mereka menghampiri kami, memeluk kami dan bertegur sapa dengan kami. Kami, Suku
Tambi juga dengan senang hati bertemu mereka. Kami berfoto dan sempat bernyanyi
bersama sebelum kembali ke villa.
Sesampainya
di villa, kami mempersiapkan bahan-bahan untuk acara di pesantren lagi. Kami
akan mengadakan lomba-lomba sejenis lomba tujuhbelasan disana. Setelah makan
siang dan sholat, kami berangkat ke pesantren.
Anak-anak
santri kembali menyambut kami dengan semangat, suasana gerimis pun tidak
melunturkan semangat mereka. Kami pun memulai lomba kami dengan ceria. Selesai
lomba dan acara bagi-bagi hadia, peserta homestay masih memiliki satu acara
lagi dipesantren Darul Falah ini. Yaitu wawancara dengan pemilik pesantren.
Setelah
bincang-bincang yang memakan waktu hingga sore hari, kami kembali ke villa
untuk istirahat, mandi, dan makan malam. Masing-masing kelompok juga menyiapkan
bahan untuk presentasi nanti malam.
Selesai
sholat Maghrib-Isya, kelompok ikhwan-akhwat mempresentasikan hasil observasi
divilla guru. Berakhir hingga pukul 10 malam. Kami sempat memakan jagung bakar
sebelum tidur. Dan akhirnya, kami pun tertidur setelah melewati hari yang
panjang.
Keesokan
harinya, kami pergi ke Taman Bunga. Sekedar jalan santai dan berfoto-foto,
setelah itu kami kembali ke villa untuk mandi dan sarapan.
Kami
telah berganti baju menjadi seragam hari jum’at. Yaitu batik bebas dan jilbab-rok
putih. Kami semua siap untuk acara penutupan Homestay 2011-2012 ini.
Oleh
bapak Mansyur, acara kali ini ditutup dengan penanaman buah sawo dan jeruk
dipekarangan villa. Dan akan mengundang kami semua 15 tahun lagi untuk
berkumpul dan menikmati pohon yang sudah ditanam.
Setelah
beres-beres dan memindahkan barang-barang dari villa ke bagasi bus, kami pun
meninggalkan villa, dan menuju Istana Cipanas.
Kami
berkeliling Istana Cipanas dipimpin oleh guard
dari istana itu sendiri. Setelah sholat, kami makan siang di bus. Agar kami
tidak kesorean untuk kembali pulang ke Jakarta.
Homestay
kali ini adalah homestay yang unforgettable, khususnya aku, karena kami
melewati semuanya sama-sama. Suka duka kami tetap bersabar dan semangat.
Pokoknya, It’s The Best Homestay Ever~! :D
No comments:
Post a Comment
Any comments?