Pages

Monday, April 16, 2012

I'm Sorry


I knew I made you angry
I knew I made you cry
I knew I made you hurt
I knew I made you hate me
But, I'll never let this forever
So that’s why I said I’m sorry…


Di postingan kali ini, pasti bakal terdengar cengeng, merendahkan diri, dan lemah.

Aku ga akan bilang ngga, karena memang sekarang aku begitu.

Aku tau aku itu pengecut, sampai-sampai aku belum berani mengatakan semua ini secara langsung.

Tapi, jika aku berbicara langsung, apakah dia mau mendengar? Apa kamu mau denger?

Bahkan, apakah dia mau melihatku sebentar saja? Aku kangen tatapan bersahabat dan penuh sayang dari kamu dulu

Dan, ketika aku selesai mengatakan semua ini, apa dia mau memelukku? Seperti dulu? Aku kangen pelukmu… meskipun kadang membuatku sesak bernafas, tapi aku suka perasaan disayangi oleh sahabat seperti itu.

Dia menjauhiku. Dan itulah rasanya ketika tidak ada lagi yang menyapamu tiap pagi, tidak ada lagi yang memberikan senyuman ramah, bahkan tidak ada lagi pelukan hangat dari seorang sahabat yang sangat aku sayangi. sesak…

Ketika ku bertanya, dia menghindar. Melihatku saja dia tidak mau. Ingin menangis rasanya.

Dia marah kepadaku. Aku tahu itu. dan dia mulai membenciku. Aku juga tahu itu. tapi kenapa? Itu yang aku masih tidak tahu sampai sekarang.

Aku sangat bodoh ketika bertanya “salahku apa?” karena ia langsung marah. Berkata bahwa aku berpura-pura tidak tahu. padahal aku memang tidak tahu.

Kemudian aku mengalah. Jika ia tidak mau berbicara denganku lagi, bertemu denganku lagi, baiklah. Aku harus terbiasa.

Beberapa bulan berlalu, tidak ada yang berubah. Dia tetap tidak mau berbicara denganku. Sekalipun hanya percakapan tidak penting. Melihatku pun tak sudi.

Aku memang bodoh. Aku memang norak, karena memposting ke blog sesuatu yang pribadi. Tetapi… bagaimana lagi caranya agar dia tahu perasaanku selama ini?

SMS? Dia berganti nomor ketika marah padaku. Benar-benar lost contact. Meskipun aku tetap mengirim beberapa SMS ke nomornya yang lama. Hanya menyebut namanya.
Jujur aku merindukannya.

I’m sorry… so sorry :’’’/

Maaf kalau kamu marah
maaf kalau aku bikin kamu nangis
maaf kalau aku nyakitin kamu
maaf karna aku tidak mengetahui kesalahanku apa
maaf karna aku mempost ini ke blog
maaf kalau aku hanya bisa bilang maaf
maaf karna aku belum berani bebricara langsung padamu
maaf karna aku ingin kamu tahu…

aku mau kita sahabatan kaya dulu lagi

Hm :/ …

Tapi… tidak apa kalau kamu tidak mau percaya lagi padaku
Jika kamu memang berpikir aku sudah tidak pantas dipercaya
Cuma satu yang aku harapkan dari kamu sekarang,
Maafin aku ya?

NB : this is my true feelings right now. Swear.

and.. this is made by a person that I'm talking about.
TaLitha

NB lagi : I'm really really sorry 

Sekian :')

No comments:

Post a Comment

Any comments?

22 YEARS OF EXISTENCE + a throwback

I always thought the age 22 is very mature, like you've experienced so much in life, you'll be wiser with your adulting stuff, but...